MAN Insan Cendekia Kota Kendari Gelar Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi Tahu

admin | Pendidikan | 22/02/2024

Kendari (Humas) - Menghadapi persiapan pelaksanaan Asesmen Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024, MAN Insan Cendekia Kota Kendari menggelar Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi Tahun 2024.

Kegiatan Workshop yang dilaksanakan pada 8 s/d 9 Februari 2024 diikuti oleh seluruh Guru Mata Pelajaran MAN Insan Cendekia Kota Kendari. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula MAN Insan Cendekia Kota Kendari tersebut dibuka oleh Kepala MAN Insan Cendekia Kota Kendari Dr. H. Muhammad Naim

Melalui Kepala MAN Insan Cendekia Kota Kendari, H. Muhammad Naim dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi Tahun 2024 memiliki dua target utama. Yang pertama atau yang disebut target jangka pendek diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada seluruh guru MAN Insan Cendekia Kota terkait dengan persiapan Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi bagi siswa MAN Insan Cendekia Kota Kendari Tahun 2024 sehingga penyusunan instrument penilaian pada Asesmen Madrasah (AM) yang akan diaksanakan pada 18 – 28 Maret 2024 harus lebih baik dan lebih berkualitas. Berkualitas artinya bahwa dalam menyusun instrumen penilaian pada asemen madrasah tahun 2024 harus memuat 50% instrumen yang berbasis literasi. Yang kedua, target jangka panjang bahwa melalui kegiatan workshop Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para guru sehingga proses asesmen berbasis literasi dapat diterapkan dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas.

Kepala madrasah juga menyampaikan bahwa melalui kegiatan Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi Tahun 2024 diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan yang merupakan salah satu kewajiban setiap madrasah terutama dalam mengembangkan keilmuan dan kompetensi tenaga pendidiknya, karena pengembangan kompetensi guru menjadi bagian terpenting dalam kegiatan madrasah kita, oleh karena itu, maka diharapkan semua guru dapat mempersiapkan diri dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka sehingga mampu diimplementasikan kepada siswa MAN Insan Cendekia Kota Kendari pada tahun pelajaran 2023/2024 yang lebih baik lagi, tandasnya.

Pelaksanaan kegiatan Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi MAN Insan Cendekia Kota Kendari Tahun 2024 tersebut menghadirkan Narasumber dari Tim Pakar Pendamping pada Kegiatan Penulisan dan Penyusunan Framework dan Item Specification Instrumen AKMI (Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia) Madrasah yang diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonsesia sejak Tahun 2021 hingga Tahun 2024, Dr. Muslim, M.Pd. (Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Dalam paparannya awalnya, Muslim menyampaikan bahwa terdapat tiga hal pokok yang harus dicapai kurikulum saat ini yaitu Karakter, Kompetensi, dan Literasi. Fokus asesmen adalah meningkatnya kompetensi berpikir yang diperlukan dalam berbagai konteks (Personal, sosial, budaya, saintifik).

Muslimin juga menyampaikan perbedaan antara asesmen dan evaluasi. Asesmen merupakan proses mengumpulkan informasi yang dilakukan saat kegiatan Proses Pembelajaran (PBM) baik melalui asesmen formatif maupun asesmen kognitif sehingga dibutuhkan adanya feedback. Sementara evaluasi menyangkut keterkaitan dalam mengambil keputusan yang dilakukan pada setiap akhir semester (asesmen sumatif).

Selain memaparkan pentingnya memahami proses pengembangan instrumen asesmen berbasis leiterasi, Muslimin juga membimbing secara langsung terkait proses penyusunan instrumen asesmen berbasis leiterasi kepada seluruh peserta pada kegiatan workshop Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi MAN Insan Cendekia Kota Kendari Tahun 2024. Pada sesi terakhir pelaksanaan kegiatan workshop, dilakukan presentasi hasil penyusunan instrumen asesmen berbasis literasi dari masing-masing rumpun mata pelajaran yang selanjutnya mendapatkan tanggapan baik dari para peserta maupun dari narasumber.